2.8.1 Definisi
Milliariasis
disebut juga sudamina, liken tropikus, biang keringat, keringat
buntet, atau prickle heat. Milliariasis adalah dermatosis yang
disebabkan oleh retensi keringat tersumbatnya pori kelenjar keringat.
2.8.2 Etiologi
Penyebab terjadinya milliariasis ini adlah udara yang panas dan lembap serta adanya infeksi bakteri.
2.8.3 Patofisiologi
Patofisiologi
terjadinya milliariasis diawali dengan tersumbatnya pori-pori kelenjar
keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan. Tertahannya
pengeluaran keringat ini ditandai dengan adanya vesikel miliar di muara
kelenjar keringat lalu disusul dengan timbulnya radang dan udema akibat
perspirasi yang tidak dapat keluar yang kemudian diabsorpsi oleh
stratum korneum. Milliariasis sering terjadi pada bayi premature karena
proses diferensiasi sel epidermal dan apendiks yang belum sempurna.
Kasus milliariasis terjadi pada 40-50% bayi baru lahir. Muncul pada
usia 2-3 bulan pertama dan akan menghilang dengan sendirinya pada 3-4
minggu kemudian. Terkadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan
dapat menyebar ke daerah sekitarnya.
2.8.4 Pembagian serta tanda dan gejala
Ada 2 tipe milliariasis, yaitu milliaria kristalina dan milliaria rubra.
1. Milliaria kristalina.
Milliaria
kristalina ini timbul pada pasien yang mengalami peningkatan jumlah
keringat, seperti pasien demam yang terbaring di tempat tidur. Lesinya
berupa vesikel yang sangat superficial, bentuknya kecil, dan menyerupai
titik embun berukuran 1-2 mm. umumnya, lesi ini timbul setelah
keringat, vesikel mudah pecah karena trauma yang paling ringan,
misalnya akibat gesekan dengan pakaian. Vesikel yang pecah berwarna
jernih dan tanpa reaksi peradangan, asimptomatik, dan berlangsung
singkat. Biasanya tidak ada keluhan dan dapat sembuh dengan sendirinya.
2. Milliaria rubra
Milliaria
rubra memiliki gambaran berupa papula vesikel dan eritema
disekitarnya. Keringat menembus ke dalam epidermis. Biasanya, disertai
rasa gatal dan pedih pada daerah ruam dan daerah di sekitarnya, sering
juga diikuti dengan infeksi sekunder lainnya dan dapat juga menyebabkan
timbulnya impetigo dan furunkel.
2.8.5 Penatalaksanaan
Asuhan
yang diberikan pada neonatus, bayi, dan balita dengan milliaria
bergantung pada beratnya penyakit dan keluhan yang dialami. Asuhan
yang umum diberikan adalah sebagai berikut.
1. Prinsip asuhan adalah mengurangi penyumbatan keringat dan menghilangkan sumbatan yang sudah timbul.
2. Jaga kebersihan tubuh bayi.
3. Upayakan
untuk menciptakan lingkungan dengan kelembapan yang cukup serta suhu
yang sejuk dan kering, misalnya pasien tinggal di ruangan ber-AC atau
didaerah yang sejuk dan kering.
4. Gunakan pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu sempit.
5. Segera ganti pakaian yang basah dan kotor.
6. Pada milliaria rubra dapat diberikan bedak salisil 2% dengan menambahkan mentol 0,5-2% yang bersifat mendinginkan ruam