OBSTIPASI PADA BAYI DAN NEONATUS
II. Etiologi
Obstipasi disebabkan juga karena sebagai berikut :
1. Obstipasi akibat obstruksi dari intralumen usus meliputi akibat adanya kanker dalam dinding usus
2. Obstipasi akibat obstruksi dari ekstralumen usus, biasanya akibat
penekanan usus oleh massa intraabdomen misalnya adanya tumor dalam
abdomen yang menekan rectum.
3. penyaluran makanan yang kurang baik, misalnya masukan makanan bayi
muda kurang mengandung air / gula, sedangkan pada bayi usia lebih tua
biasanya karena makanan yang kurang mengandung polisakarida atau serat.
4. Kemungkinan adanya gangguan pada usus seperti pada penyakit Hirschpung yang berarti usus tidak melakukan gerakan peristaltik.
Gambar : barium enema penderita Hirschsprung. Tampak rektum yang mengalami
penyempitan,dilatasi sigmoid dan daerah transisi yang melebar.
5. Sering menahan terselit karena nyeri pada saat buang air besar.
III. Tanda dan Gejala
Sering menangis§
Susah tidur§
Gelisah§
Perut kembung§
Kadang-kadang muntah§
Abdomen distensi§
Anoreksia§
IV. Jenis – Jenis Obstipasi
Obstipasi ada 2 macam, yaitu :
1. Obstipasi obstruksi total
Memiliki ciri tidak keluarnya feses atau flatus dan pada pemeriksaan
colok dubur didapatkan rectum yang kosong, kecuali jika obstruksi
terdapat pada rectum.
2. Obstipasi obstruksi parsial.
Memiliki ciri pasien tidak dapat buang air besar selama beberapa hari
tetapi kemudian dapat mengeluarkan feses disertai gas. Keadaan obstruksi
parsial kurang darurat daripada obstruksi total.
Gambar : penumpukan kotoran pada usus
V. Menegakan Diagnosa Obstipasi
Obstipasi didiagnosa melalui cara:
1. Anamnesis
Riwayat penyakit difokuskan pada gagal untuk mengeluarkan baik feses
maupun gas. Perlu untuk menentukan apakah termasuk obstruksi total atau
partialAnamnesis ditujukan untuk menggali lebih dalam riwayat penyakit
terdahulu yang mungkin dapat menstimulasi terjadinya obstipasi
Dicari juga apakah ada kelainan usus sebelumnya, nyeri pada perut, dan
masalah sistemik lain yang penting, sebagai contoh riwayat adanya
penurunan berat badan yang kronis dan feses yang bercampur darah
kemungkinan akibat obstruksi neoplasma
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan abdomen standar seperti inspeksi, auskultasi, perkusi,dan
palpasi untuk melihat apakah ada massa abdomen, nyeri abdomen, dan
adanya distensi kolon.
Obstruksi usus pada fase lanjut tidak terdengar bising usus Pemeriksaan
region femoral dan inguinal untuk melihat apakah ada hernia atau tidak.
Obstruksi kolon bisa terjadi akibat hernia inguinal kolon sigmoid
Pemeriksaan rectal tussae (colok dubur) untuk mengidentifikasi kelainan
rectum yang mungkin menyebabkan obstruksi dan memberikan gambaran
tentang isi rectum
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang perlu dilakukan pada bayi yang menderita obstipasi adalah :
Pemeriksaan Hb§
Pemeriksaan Urine§
Pemeriksaan penunjang lain yang dianggap perlu.§
4. Pencitraan dengan CT scan, USG, X rays dengan atau tanpa bahan kontras.
Pencitraan untuk melihat apakah ada dilatasi kolon. Dilatasi kolon tanpa
udara menandakan obstruksi total dan dilatasi kolon dengan terdapat
udara menandakan partial obstruksi parsial. Pencitraan ini dapat
digunakan untuk menentukan letak obstruksi dan penyebab obstruksi.
Laboratorium seperti pemeriksaan elektrolit darah (mengetahui dehidrasi
dan ketidakseimbangan elektrolit), hematokrit (apakah ada anemia yang
dihubungkan dengan perdarahan usus missal akibat neoplasma), hitung
leukosit (mengetahui infeksi usus). Endoskopi untuk melihat bagian dalam
kolon dan mennetukan sebab obstipasi
VI. Penatalaksanaan Obstipasi
1. Perawatan medis
Meliputi resusitasi untuk mengoreksi cairan dan elektrolit tubuh,
nasograstis decompression pada obstruksi parah untuk mencegah muntah dan
aspirasi, dan pengobatan lain untuk mencegah semakin parahnya sakit
2. Operasi
Untuk mengatasi obstruksi sesuai dengan penyebab obstruksi, dan untuk
mencegah perforasi usus akibat tekanan tinggi. Obstipasi obstruksi total
bersifat sangat urgent untuk dilakukan tindakan segera dimana jika
terlambat dilakukan dapat mengakiabtkan perforasi usus karena
peningkatan tekanan feses yang besar.
3. Diet
Pada obstruksi total dianjuran tidak makan apa-apa, pada obstruksi parsial dapat diberikan makanan cair dan obat-obatan